Hari-hariku di Mijen Part 2

Akhirnya lomba selesai, dan kami bebas. Setelah dicek daftar nilainya, kami semua belom maksimal. Udah drop dulu gara-gara semalam sih... Akhirnya balik ke tenda dan mandi, seger.. bisa mandi puas.. (tadi pagi ngantrinya panjang banget). Habis itu makan dan acara santai-santia.Asiiiiik.... Magribnya, pembina kami njenguk dan bawa gorengan... mantap... Trus ada pengumuman 5 besar lomba TTG yang masuk final. Ternyata, SMA 4 masuk, seneng... ngga rugi, udah bawa alat-alat banyak. Habis solat, kami langsung nyiapin buat TTG itu. Judulnya,kulit pisang sebagai bahan campuran jelly. Yang maju aku sama Ambar. Kami ke tempat lomba bawa blender, kompor, tabung gas buat cadangan, panci, kulitnya pisang, jelly dll. Presentasi berjalan lancar, pertanyaan bisa dijawab. Kami langsung balik ke tenda. Setelah nyampe tenda, ternyata yang lain pada angkut-angkut tas, katanay sih mau dibawa ke tempat kayak tadi malam. Jiahh.. balik lagi, tempat yang tadi malam kan sebelahnya ruang yang buat lomba TTG tadi. Kami balik ke tempat pengungsian itu karena takut keujanan pas lagi tidur. Nah, malamnya, aktu sudah siap-siap mau tidur, Aku sama Ayu ke kamar mandi (panggilan alam). Lewat tempat pementasan drama. Waktu aku tanya ke jurinya, di usahakan pentas dramanya malam itu juga. Soalnya tadi ada yang bilang dramanya besok pagi engga papa. Aku sama Ayu langsung balik dan bilang keteman-teman.Trus semuanya pada ke tempat drama. Kami dapat bagian terakhir, habis datangnya telat sih..., semua penonton udah pada balik tidur. Yah, engga ada yang nonton. Dan otomatis dapet tepuk tangan spesial dari juri. Hehehehe... Kami pun langsung menuju tempat istirahat dan tidur nyenyak di atas tikar (dari pada kemaren tidur di atas tikar, hayooo..)
Paginya kami tanpa disuruh panitia, angkat-angkat barang ke tenda. Ada yang bilang semalam sih hujan, tapi engga deres-deres amatkok.sampai tenda, beres-beres (kan hari ini udah saatnya pulang), mandi dan masak. Menu terakhir sangat spesial (beda dari kemarin-kemarin meskipun ada yang rada-rada mirip). Mie goreng, kornet sapi, dan sosis. Mantap! Hahaha... Tapi, setelah ini ternyata masih ada seminar. Seminarnya ada 2 macam, yaitu tentang bencana alam atau tentang bikin kue (usaha). Aku bingung pilih yang mana. Akhirnya aku pilih yang bikin kue aja, siapa tahu ntar berguna. Tapi, saat menuju ke ruangan, pikiranku berubah. Ya udah aku ikut seminar tenytang bencana alam. Lumayan deh nambah-nambah pengetahuan tentang bencana alam. Seminar pun selesai, kami siap-siap merubuhkan tenda dan membawa barang-barang ke dekat pintu masuknya, supaya lebih dekat dengan angkot yang jemput. Barang bawaan rasanya tambah banyak dan tambah berataja. Jadi, setiap orang harus bolak-balik! Mana jaraknya jauh, jalannya becek dan licin lagi. Nggak lama kemudian pekerjaan pun beres. Sebentar lagi ada acara deville contingen (soalnya yang kemaren batal) dan setelah itu dilanjutkan upacara penutupan dan pengumuman pemenang lomba. Kami siap-siap pakai kostum suster kami. Ternyata semua topi suster hancur karena basah dan kena lumpur. Akhirnya yang pakai topi suster hanya 1 orang aja (jadi maskot ceritanya). Dan semua pakai jas-jas putih (yang sedikit ternoda lumpur. Wah, ternyata deville contingennya keren-keren, ada yang tentang narkoba nyampe bawa suntikan raksasa, hantu-hantu (kayak pocong dkk), pakai daun-daunan (yang kayak orang rimba), pokoknya bagus-bagus deh. Setelah semua sekolah nampilin deville-nya, upacara penutupan dimulai dan setelah it langsung dilanjutkan pengumuman pemenang (jadi deg-degan nih!). Setelah nunggu-nunggu juri menyebutkan nama SMA 4 Semarang, akhirnya disebut jgua! Ngga tanggung-tanggung! Dapat juara 1, Lomba TTG. Wuiiih...Alhamdulillah...semuanya bersorak kegirangan. Meskipun Cuma dapat 1 piala tok. Juara umumnya berhasil disabet sama SMK 7 Semarang. Setelah selesai, kami melakukan adat kalo menang lomba. Yaitu push-up 1 seri 1 piala, biar tambah semangat. (1 seri = 10 x push-up). Seri untuk menang .... Yippie...
And let’s back to home...

Semarang, 13-15 November 2009