My Page XD

Rabu, 17 April 2013

Memori itu tak akan pernah menguap


Th. 2007/2008 *lupa* saat itu kelas 3 SMP, piknik ke Jogja. Kita masih bersama-sama

Innalilillahi wa innailaihi roji'un…
Aku benar-benar tak menyangka Allah sangat cepat mengambil temanku ini. Teman seperjuangan. Takdir memang sudah ditentuin, tapi aku merasa ini terlalu cepat bagi mbak Shaffi yang masih muda. Yang masih punya sejuta impian yang ingin ia gapai dan keinginan yang ia lakukan.

Aku masih ingat betul, saat aku pindah SD kelas 2 caturwulan 3 ke sekolah itu, semua anak memanggilku mbak karena aku paling tinggi di kelas itu. Tapi enggak dengan mbak Shaffi yang memanggilku tanpa 'mbak'. Tapi sejalan dengan waktu, tak ada satupun yang memanggilku mbak karena mengetahui usiaku yang sama dengan mereka. Tetapi aku tetap memanggil mbak Shaffi dengan 'mbak' hingga saat ini setelah mengetahui usiaku terpaut setahun dengan usianya.


Saat kelas 5 SD, kamu sangat suka dengan AFI. Kamu naik ke atas meja dan menyanyikan soundtrack AFI sambil nge-dance. Saat itu aku hanya melongo melihat kelakuanmu, karena aku jarang nonton TV di rumah.

Shaffi Wafiyyati, itu namamu. Aku ingat betul, karena aku 7 tahun 4 bulan sekelas denganmu dan absenku persis di bawah absenmu selama itu. Tak jarang kamu sekelompok denganku karena absennya yang berdekatan. Suatu ketika dibagi kelompok dengan anggota 4 orang sesuai urutan absen. Kita diminta untuk membuat poster. Kiky ahli dalam hal itu, aku mengikuti saran yang Kiky katakan saat membuat poster. Tapi enggak dengan kamu mbak, kamu mewarnainya dengan salah. Tapi kau memasang wajah tanpa dosa.

Aku sangat mengingatnya saat menstruasi pertamaku, kamu juga sedang menstruasi waktu itu dan kami dan beberapa anak lain duduk di tangga sekolah saat anak-anak lain sedang shalat dhuhur. Kamu menawariku jajanan yang sedang kamu makan. Tetapi aku menolaknya karena aku tidak nafsu untuk makan apapun saat itu. Kamu berkata "Biasanya kalau lagi dapet pinginnya makan terus." aku menggelengkan kepala, kamu melanjutkan "Tapi mungkin kalau pertama kali memang lagi enggak nafsu". Pernah suatu ketika jariku tergores pinggiran kaca hingga berdarah. Aku tak pernah kuat jika melihat luka yang berdarah, sehingga badanku menjadi lemas dan pandanganku menjadi berkunang-kunang. Kemudian kamu menuntunku menuju keran air dan mencuci lukaku hingga bersih. Kamu bilang "Ya Allah me', kamu pucat"

Saat SMP kita sekelas 30 orang, perempuan 12 anak. Kami menamakan 12 anak ini Syahida. Kami selalu akur dan kompak bersama Ustadzah Heru. Jika dijumlah bersama ustadzah Heru menjadi 13. Syahida itu cita-cita kami, hal terbesar yang kami inginkan. Kami semua ingin meninggal dalam keadaan Syahidah. Apakah kamu syahidah mbak? Aku pikir iya, tetapi Allah yang menentukan semua itu. Kau berusaha sangat keras melawan penyakitmu. Penyakit yang perlahan menggerogoti tubuhmu. Saat kau didiagnosa penyakit itu, sejujurnya aku kaget dan merasa khawatir. Karena sepengetahuanku itu penyakit yang sangat besar, bukan penyakit biasa. Aku sedikit tak percaya kalau itu penyakit besar hingga aku menjelajah internet untuk mengetahui apa sebenarnya penyakit tersebut. Dan aku berharap penyakit itu bukan penyakit yang berbahaya. Kamu hebat mbak, bisa berjuang melawan penyakit itu. Kamu memang kuat seperti biasanya kamu.

Aku masih mengingatnya saat SMP dulu kamu pernah bawa Film Detective Conan yang versi asli manusia, dan kamu menyetelnya di kelas sehingga kami semua nonton bersama. Aku masih ingat kegilaanmu terhadap tokoh Sinichi, tapi aku masih belum bisa menemukan sisi gantengnya Shun Oguri dan kau terus mengatakan kalau dia itu ganteng.Kemudian kamu terus membahas Janggeum. Tapi aku masih tak mengerti sisi menarik dari cerita drama itu hingga saat ini. Kemudian pada saat kau tertarik pada cerita Harry Potter. Kau meminta Intan untuk menceritakan kisah Harry Potter dari awal. Kau rela menuntun sepedamu dan berjalan sejauh 1 km bersama Intan demi mendengar cerita itu. Saat beranjak SMA, saat kita dan beberapa anak berkumpul untuk saling bercerita, Asma' dengan frustasinya dia berkata kalau kamu suka membahas Onew, sering bahkan. Aku masih sering berkunjung ke blogmu dan membaca tulisanmu yang semakin hari makin dewasa. Dulu kau menjadikan Shinee menjadi hiasan blogmu. Aku tahu Shinee dari blogmu mbak. Sepertinya kau masih suka sama Shinee hingga akhir. Aku melihat background twittermu itu Shinee.

Saat kelulusan SMA kami Syahida pernah menginap bersama di rumah ustadzah Heru. Sangat disesalkan karena  kami tidak ber 13 seperti dulu. Kami saling bertukar kado dan bertukar cerita. Aku bilang aku suka Yesung Super Junior. Kau bilang  di Super Junior yang suaranya paling bagus itu Yesung. Aku masih sangat awam terhadap Super Junior saat itu. Dan aku meng-iyakan perkataanmu. Dan aku mendengar dan menikmati suara Yesung hingga aku menyadari Yesung memang memiliki suara yang sangat indah. Kemudian saat aku tidur dan semua anak tidur, kebiasaan usilmu enggak pernah terpendam dengan baik. Kau memotret bentuk kami yang jauh dari kata normal itu. Tapi aku tetap menyimpan poto yang tak enak di lihat itu. Kadomu waktu itu drama Dream High. Bukan aku yang mendapat kado itu, tapi Intan. Kamu bilang itu ceritanya bagus banget. Kamu menceritakan sedikit sinopsis dari Drama itu. Aku menjadi tertarik dengan drama itu. Itu drama korea pertama yang aku tonton dari awal hingga akhir secara lengkap mbak. Sebelumnya aku enggak pernah lengkap kalau menonton drama Korea. Ceritanya memang sangat bagus mbak.

Saat pertama kali aku melihat Teen Top, aku melihat Chunji. Senyum Chunji mengingatkanku padamu. Aku pernah berkata pada diriku sendiri kalau aku ingin memberitahumu kalau kamu senyum mirip sama Chunji. Tapi sampai sekarang aku belum memberitahukan padamu. Aku sangat menyesal sekali mbak. Kau tak pernah mendengarkannya langsung perkataan itu dari mulutku.

Mbak, Allah memang baik mbak. Baik sekali kepadamu. Allah enggak ingin kamu tersiksa lebih jauh lagi, tersiksa lebih dalam lagi. Allah sangat sayang sama kamu mbak. Sekarang kamu sudah enggak merasakan kesakitan yang selama ini kamu dapatkan. Kamu sekarang udah sangat tenang sekali mbak. Allah juga baik kepadaku, dan teman-teman. Karena Allah sudah menitipkan seorang mbak Shaffi kepada kami. Mbak Shaffi yang baik, ceria, suka bercanda, suka usil, sosok pemimpin, penghibur dan masih banyak kebaikan yang telah kami terima dari kamu mbak.

Kamu ingat saat terakhir aku kerumahmu? Malam-malam aku ke rumahmu untuk ngambil boneka kain flanel. Kamu udah keluar dari rumah sakit waktu itu. Ternyata kamu lagi bisnis dari kain flanel juga, sama kayak Kiky. Aku kerumahmu bersama temanku, Okky. Aku sempat mengenalkannya padamu. Waktu di rumahmu aku diberi es krim. Kamu punya banyak eskrim di rumah. Aku iri itu, aku suka sekali eskrim. Aku bisa mendapatkan Cuma-Cuma saat itu. Padahal sebenarnya eskrim itu untuk  dijual. Mungkin karena aku adalah temanmu.

Kau memperlakukanku dengan sangat baik mbak, terimakasih untuk semua kebaikanmu padaku selama ini. Aku minta maaf kalau selama ini aku pernah bersikap buruk padamu sengaja maupun tanpa sengaja. Selamat jalan mbak Shaffi. Kami akan selalu mengenangmu, mengenang semua kebaikanmu.

Buka bersama Ramadahan tahun 2012. Ramadhan tahun ini kita tak bertemu lagi mbak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hoi... jangan lupa tinggalin komentarnya d sini ya..